Selasa, 12 September 2017

Kanker Payudara


Kanker Payudara
Pengertian
Kanker disebabkan dari pertumbuhan sel yang tidak normal pada tubuh, hal ini menyebabkan sel berkembang secara tidak terkendali.
Gejala awal kanker payudara biasanya berupa benjolan atau penebalan pada jaringan kulit payudara. Tetapi sebagian besar benjolan belum tentu menandakan kanker.


Jenis Kanker Payudara

1.     Kanker payudara invasif
Bentuk paling umum dari kanker payudara invasif adalah kanker payudara duktal invasif yang berkembang pada sel-sel pembentuk saluran payudara. Kata invasif berarti kanker ini dapat menyebar di luar payudara.
Jenis kanker payudara invasif lain meliputi:
l  Kanker payudara lobular invasif.
l  Kanker payudara terinflamasi.
l  Kanker Paget pada payudara.
Jenis-jenis kanker ini juga dikenal sebagai kanker payudara sekunder atau metastasis. Penyebarannya biasanya melalui kelenjar getah bening (kelenjar kecil yang menyaring bakteri dari tubuh) atau aliran darah.

2.     Kanker payudara non-invasif
Bentuk kanker non-invasif biasanya ditemukan melalui mamografi karena jarang menimbulkan benjolan. Jenis ini juga sering disebut pra kanker. Tipe yang paling umum dari kanker ini adalah duktal karsinoma in situ. Jenis kanker payudara ini bersifat jinak dan ditemukan dalam saluran (duktus) payudara, serta belum menyebar.

Pengobatan Kanker Payudara

1.     Operasi
l  Lumpektomi (operasi pengangkatan tumor)
Dalam lumpektomi, bentuk payudara akan dibiarkan seutuh mungkin. Operasi ini umumnya dianjurkan untuk tumor berukuran kecil dan meliputi pengangkatan tumor beserta sedikit jaringan sehat di sekitarnya.
l  Mastektomi (pengangkatan payudara)
Proses operasi ini adalah pengangkatan seluruh jaringan payudara, termasuk puting. Penderita dianjurkan untuk menjalani proses pengangkatan kelenjar getah bening di ketiak jika kanker sudah menyebar ke bagian kelenjar getah bening.
l  Operasi plastik rekonstruksi
Proses operasi ini untuk membuat payudara baru yang semirip mungkin dengan payudara satunya. Operasi pembuatan payudara baru ini bisa dilakukan dengan menggunakan implan payudara atau jaringan dari bagian tubuh lain.

2.     Kemoterapi
Kemoterapi umumnya ada dua jenis, yaitu kemoterapi setelah operasi untuk menghancurkan sel-sel kanker dan sebelum operasi yang berguna mengecilkan tumor. Jenis dan kombinasi obat-obatan antikanker yang digunakan akan ditentukan oleh dokter berdasarkan jenis kanker dan tingkat penyebarannya.
Efek samping kemoterapi umumnya akan memengaruhi sel-sel sehat. Karena itu, pencegahan atau pengendalian sebagian efek samping akan ditangani dengan obat-obatan lain oleh dokter. Beberapa efek samping dari kemoterapi meliputi hilangnya nafsu makan, mual, muntah, sariawan atau sensasi perih dalam mulut, rentan terhadap infeksi, kelelahan, serta rambut rontok.

3.     Radioterapi
Radioterapi adalah proses terapi untuk memusnahkan sisa-sisa sel-sel kanker dengan dosis radiasi yang terkendali. Proses ini biasanya diberikan sekitar satu bulan setelah operasi dan kemoterapi agar kondisi tubuh dapat pulih terlebih dulu. Tetapi tidak semua penderita kanker payudara membutuhkannya.
Sama seperti kemoterapi, prosedur ini juga memiliki efek samping, yaitu iritasi sehingga kulit payudara perih, merah, dan berair, warna kulit payudara menjadi lebih gelap, kelelahan berlebihan serta limfedema (kelebihan cairan yang muncul di lengan akibat tersumbatnya kelenjar getah bening di ketiak).
Terapi proton termasuk dalam jenis radioterapi tapi dengan kinerja yang jauh lebih baik dari jenis radioterapi lainnya. Terapi proton hanya memberikan efek samping sangat minim bagi pasien kanker. hal ini dikarenakan sinar proton masuk kedalam tubuh dengan frekuensi yang sangat minim dan pada saat sampai ke jaringan kanker memancarkan energi maksimumnya kemudian hilang seketika sehingga jaringan normal disekitar jaringan kanker tidak rerkena efek samping sama sekali atau hanya minim efek samping. Terapi proton hanya berlansung kurang lebih 20 menit dan tanpa rasa sakit, kemudian pasien dapat beraktifitas seperti biasa kembali setelah terapi.

4.     Terapi Biologis / Imunoterapi
Imunoterapi digunakan sebagai salah satu pengobatan tambahan bagi penderita kanker. Terapi ini dapat membantu tubuh dalam memperkuat sistem imun tubuh dalam membasmi sel kanker. Seiring bertambahnya usia, sistem imun tubuh manusia menjadi lemah dan mudah terserang virus, hal inilah yang dapat menyebabkan sel kanker berkembang tanpa terkendali. Selain faktor usia, pola hidup tidak sehat dan virus juga dapa menyebabkan sistem imun menjadi lemah dalam melawan berbagai macam penyakit.
Imunoterapi bermanfaat dalam membasmi sel kanker yang masih tersisa dari proses operasi, kemoterapi dan radiasi serta meminimalisir munculnya kembali kanker. Terapi ini tidak memberikan efek samping pada pasien kanker. Proses imunoterapi adalah dengan mengambil darah dari pasien kemudian diproses di laboratorium untuk menghasilkan T cell yang baik, lalu di injeksikan kembali ke dalam tubuh pasien. Pasien rata-rata membutuhkan 5 kali injeksi tergantung dengan kondisi tubuh pasien sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar